Pada masa sekarang yang telah memasuki abad ke-21, laki-laki dan perempuan serta tua dan muda seharusnya dibuat secara setara tanpa membeda-bedakan. Bahasan kali ini mengenai kesetaraan gender. Baik laki-laki maupun perempuan bisa menjadi orang yang cerdas di berbagai aspek. Selain itu, sikap juga diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan dan karier merupakan dua dari sekian banyak aspek yang bersifat universal tanpa memandang gender. Ini berarti baik laki-laki maupun perempuan berhak memperoleh pendidikan dan karier yang layak. Fasilitas umum juga dapat diberikan laki-laki dan perempuan. Hal tersebut berlaku adil bagi manusia.
Meskipun kesetaraan gender telah diterapkan sejak awal, kini masih ada saja bias gender di sekitar kita. Bias gender merupakan pembedaan gender baik dari segi tingkah laku, fisik, atau lainnya. Kenyataannya bias gender masih digunakan sampai saat ini, padahal sering menimbulkan permasalahan. Bias gender juga sulit dihilangkan dari masyarakat, padahal seharusnya kita tidak membeda-bedakan gender.
Hal yang kita butuhkan adalah kesetaraan gender yang berarti perempuan mendapat perlakuan yang sama dengan laki-laki. Sebagai contoh, memperoleh pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi (S1, S2, dan S3) adalah hak kedua gender. Pendidikan tinggi tidak hanya diperoleh laki-laki, tetapi juga perempuan. Hal ini bertujuan sebagai tanda kecerdasan di berbagai aspek dengan disertai sikap dan karakter.
Demikian pula dengan karier. Semua orang berhak mendapatkan pekerjaan yang layak, termasuk kaum perempuan. Akan tetapi, di Indonesia masih dijumpai kesenjangan antara pekerja laki-laki dan perempuan dalam perihal upah. Ditambah lagi diskriminasi yang dialami perempuan yang bekerja di luar rumah. Sebagian orang menganggap perempuan tidak pantas menjadi pemimpin, padahal kepemimpinan dalam sebuah perusahaan tidak memandang gender pada era modern. Setidaknya pemikiran orang-orang tentang perempuan perlu diubah agar tidak terkesan menyinggung secara negatif.
Kita dapat membuktikan bahwa setara itu indah. Ingatlah, laki-laki, perempuan, tua, muda, adalah manusia yang membutuhkan hak-hak asasi. Sebenarnya masih banyak lagi aspek yang mencakup kesetaraan sekaligus meluruskan berbagai persepsi orang-orang tentang gender. Dengan tulisan ini, semoga para perempuan di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia, tidak lagi dipandang remeh oleh sejumlah persepsi orang-orang.
Manikrara Santina Dewantari
2 Juli 2021
Comments